windiasfriliani's blog

Just another Telkom University Student Blog site

SEQUENCE DIAGRAM

 

Hello Guys… Kali ini, Saya akan berbagi pengetahuan mengenai Sequence Diagram

Apa Itu Sequence Diagram?

 

Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.

 

Tujuan

Tujuan penggunaan sequence diagram :

  1. Mengkomunikasikan requirement kepada tim teknis karena diagram ini dapat lebih mudah untuk dielaborasi menjadi model design.
  2. Merupakan diagram yang paling cocok untuk mengembangkan model deskripsi use-case menjadi spesifikasi design.

 

Waktu Penggunaan

Waktu Penggunaan sequence diagram :

  1. Pada tahap discovery : Sequence diagram dari use case yang dipilih dibuat oleh Business Analyst.
  2. Pada tahap construction : System analyst menggunakan use case dan sequence diagram yang dibuat oleh Business Analyst  sebagai input untuk pembuatan technical sequence diagram yang akan ditinjau kembali oleh Business Analyst
  3. Pada tahap final verification and validation : sequence diagram digunakan untuk merancang test dari use-case scenario.

 

Komponen – komponen

Berikut komponen – komponen yang ada pada sequence diagram :

  1. Object adalah komponen berbentuk kotak yang mewakili sebuah class atau object. Mereka mendemonstrasikan bagaimana sebuah object berperilaku pada sebuah system.
  2. Activation boxes adalah komponen yang berbentuk persegi panjang yang menggambarkan waktu yang diperlukan sebuah object untuk menyelesaikan tugas. Lebih lama waktu yang diperlukan, maka activation boxes akan lebih panjang.
  3. Actors adalah komponen yang berbentuk stick figure.Komponen yang mewakili seorang pengguna yang berinteraksi dengan system.
  4. Lifeline – adalah komponen yang berbentuk garis putus – putus. Lifeline biasanya memuat kotak yang berisi nama dari sebuah object. Berfungsi menggambarkan aktifitas dari object.

 

Unsur-unsur

Berikut adalah unsur-unsur dari sequence diagram :

  1. Aktor

Suatu kejadian dari suatu aktor pada runtime.

  1. Menggunakan Kasus

Suatu kejadian suatu kasus penggunaan pada runtime.

  1. Obyek

Suatu unsur standard yang tidak diketik.

  1. Batas

Menghadirkan seorang alat penghubung layar pemakai atau input/output alat

  1. Kesatuan

Secara khas diterapkan sebagai unsur atau database.

6.  Pengontrol

Komponen aktif yang mengendalikan pekerjaan apa yang dilaksanakan, kapan dan bagaimana caranya.

  1. Lifeline

Suatu lifeline adalah elemen individu di dalam suatu interaksi dengan kata lain lifelines tidak bisa mempunyai keserbaragaman. Suatu lifeline menggambarkan hubungan suatu elemen yang berbeda.

  1. Boundary

Suatu boundary adalah suatu kelas yang meniru beberapa model boundary system yang secara khas yaitu merupakan alat penghubung seorang dengan layar. Boundary digunakan dalam tahap yang konseptual untuk menangkap para pemakai yang saling berinteraksi dengan sistem pada suatu tingkatan layar atau beberapa  alat penghubung jenis lain. Boundary sering digunakan dalam Sequence dan Analysis diagram.

  1. Control

Suatu control adalah meniru suatu kelas yang menggambarkan suatu pengendalian manajer atau kesatuan. Suatu control mengorganisir dan menjadwalkan aktivitas elemen – elemen. Control juga suatu pengontrol yang menyangkut pola Model-View-Controller.

  1. Entity

Suatu entity adalah suatu tempat atau ketekunan mekanisme yang menangkap pengetahuan atau informasi di dalam suatu sistem. Entity juga merupakan suatu model di dalam pola Model-View-Controller.

  1. Fragmen

Suatu fragmen mencerminkan suatu potongan atau potongan interaksi (yang disebut operan interaksi) yang dikendalikan oleh suatu operator interaksi, yang  bersesuaian kondisi-kondisi boolean yang dikenal sebagai batasan interaksi. Suatu fragmen nampak dengan nyata sebagai jendela transparan, yang dibagi oleh bentuk garis horisontal untuk operan masing-masing.

  1. Endpoint

Suatu endpoint digunakan dalam interaction diagram untuk mencerminkan sesuatu yang hilang atau menemukan pesan di dalam urutan. Untuk model ini, menyeret suatu elemen endpoint ke workspace itu. Dengan sequence diagram, menyeret suatu pesan dari lifeline yang sesuai kepada endpoint itu. Dengan timing diagram, pesan menghubungkan lifeline kepada endpoint dan memerlukan beberapa spesifikasi pemilihan waktu untuk menggambar koneksi.

  1. Diagram Gate

Suatu gerbang diagram adalah suatu jalan grapis sederhana untuk menandai suatu titik di mana pesan dapat dipancarkan ke dalam dan ke luar dari interaksi yang dibagi-bagi.

  1. State

Lambang State/Continuation menjalankan dua tujuan yang berbeda untuk interaksi diagram, seperti menyatakan keadaan yang kelanjutan dan invarian. Keadaan yang invarian ini adalah suatu kondisi yang berlaku untuk suatu lifeline, yang harus dipenuhi untuk lifeline yang ada. Dan lanjutan dari itu digunakan dalam seq dan alt fragmen, untuk menandai adanya cabang lanjutan suatu operan.

  1. Messages

Pesan menandai adanya suatu alur informasi atau transisi kendali antar elemen – elemen. Pesan dapat digunakan oleh semua diagram interaksi kecuali Interaction Overview diagram, untuk mencerminkan perilaku sistem.

  1. Self-message

Suatu self-message mencerminkan suatu metoda atau proses baru yang dilibatkan di dalam pemanggilan operasi lifeline’s.

  1. Call

Suatu panggilan adalah suatu jenis unsur pesan yang meluas tingkatan pengaktifan dari pesan yang sebelumnya itu.

 

Contoh Sequence Diagram

Berikut merupakan contoh sederhana dari Sequence Diagram :

Penjelasan

Pada Sequence Diagram diatas, bisa dilihat bahwa yang menjadi Actors adalah Administrator. Activation boxes biasanya memiliki garis yang memberitahu aktifitas yang terjadi ketika actors atau objects berinteraksi dengan objek lain.

 

 

Referensi :

http://gitadwisetiawati.blogspot.co.id/2013/01/sequence-diagram.html

https://www.codepolitan.com/belajar-uml-sequence-diagram-57fdb1a5ba777-17044

http://yogiperman4.blogspot.co.id/2013/05/sequence-diagram.html

 

DATA FLOW DIAGRAM

Hallo Sahabat Blog… Pada postingan kali ini, saya akan membahas tentang data flow diagram

Apa itu Data Flow Diagram??

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
Data Flow Diagram ini juga merupakan suatu alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. Data Flow Diagram ini juga sering disebut dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

Tujuan DFD adalah :
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
2. Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data.

Didalam Data Flow Diagram terdapat 3 level, yaitu :
1. Diagram Konteks
Menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Diagram ini merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.
2. Diagram Nol (diagram level-1)
Menggambarkan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Diagram ini merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol didalam diagram ini memuat penyimpanan data.
3. Diagram Rinci
Merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.

Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :

1. Data Flow Diagram adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
2. Diagram Flow Diagram ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
3. Data Flow Diagram ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Berikut adalah simbol-simbol pada Data Flow Diagram :

Komponen Data Flow Diagram adalah sebagai berikut :

1. Entitas Eksternal (External Entity)
Entitas Eksternal (entity) di  lingkungan  luar sistem  yang dapat berupa orang, organisasi  atau  sistem  lainnya  yang  berada  di  lingkungan  luarnya  yang  akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

2. Aliran data
Aliran  data   mengalir diantara  proses  (process),  simpanan  data  (data  store)  dan  kesatuan  luar (External  entity).  Aliran  data  ini  menunjukkan  arus  dari  data  yang  dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Proses
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer  dari  hasil  suatu  aliran  data  yang  masuk  ke  dalam  proses  untuk dihasilkan  aliran  data  yang  akan  keluar  dari  proses.

4. Penyimpan Data (Data Store)
Penyimpan data (data store) merupakan penyimpan data yang dapat berupa :

1. Suatu file atau basis data pada sistem komputer.
2.  Suatu arsip atau catatan manual.
3. Suatu tabel acuan manual.
4. Suatu agenda atau buku.

 

Contoh Kasus pada Data Flow Diagram

Penjelasan dari Data Flow Diagram diatas
Dari customer (pembeli) membeli barang secara pre order (PO) dan pembeli tersebut sebelumnya sudah melakukan registrasi membuat akun(member) untuk toko online tersebut, kemudian masuk kedalam proses sebagai user, setelah di proses pembeli tersebut akan mendapatkan email sebagai verifikasi bahwa barang yang dia pesan sedang dalam proses. didalam proses tersebut pihak toko online tidak hanya memberikan verifikasi terhadap pembeli saja, namun dia juga memberikan laporan pada manager bahwa sudah terjadi transaksi antara toko online tersebut dengan pembeli lengkap dengan tanggal pemesanan, alamat pemesan, barang yang dibeli, jumlah barang yang dibeli, dan jumlah uang yang harus dibayar.
Syarat-syarat dalam membuat Data Flow Diagram ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
Berikut ini tips-tips dalam membuat Data Flow Diagram :
1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
6. Banyaknya proses  yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
8. Nama Proses yang umum hanya untuk proses yang masih akan didekomposisi
9. Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity
11. Aliran data untuk Proses Report harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report
12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program
Kelebihan Data Flow Diagram :
1. DFD membantu para analis sitem meringkas informasi tentang sistem,mengetahui hubungan antar sub-subsistem, membantu perkembangan aplikasi secara efektif. DFD tidak menunjukkan proses pengulangan (loop).
2. DFD berfungsi sebagai alat komunikasi yang baik antara pemakai dan analis sistem. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.
3. DFD dapat menggambarkan sejumlah batasan otomasi (teknik untuk membuat perangkat, proses, atau sistem agarberjalan secara otomatis) untuk pengembangan alternatif sistem fisik.
Kekurangan Data Flow Diagram :
1. DFD tidak menunjukkan proses pengulangan (loop).
2. DFD berfungsi sebagai alat komunikasi yang baik antara pemakai dan analis sistem. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.
3. DFD dapat menggambarkan sejumlah batasan otomasi (teknik untuk membuat perangkat, proses, atau sistem agar berjalan secara otomatis) untuk pengembangan alternatif sistem fisik. DFD tidak memperlihatkan aliran kontrol.
4. Lemah dalam konsep model untuk pendeskripsian data dan basis data

 

Referensi :

http://chytgs.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-dfd-dan-contohnya.html

http://lukmanprayogi20.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-dan-contoh-dari-data-flow.html

https://7enius.wordpress.com/2012/03/11/pengertian-fungsi-dan-contoh-dari-data-flow-diagramdfd/

http://informatika.web.id/data-flow-diagram.htm

https://mane3x.wordpress.com/2013/03/29/konsep-perancangan-terstruktur-dfd-data-flow-diagram/

SOFTWARE PROJECT PLANNING

Hallo Sahabat Blog…. Pada postingan kali ini, saya akan membahas tentang software project planning

Apa itu software project planning??

Definisi Software project planning

Software project planning merupakan Proses Manajemen proyek perangkat lunak dimulai dengan serangkaian aktivitas  yang secara kolektif.

Tujuan Project Planning

Tujuan perencanaan proyek perangkat lunak adalah untuk menyediakan sebuah kerangka kerja yang memungkinkan manajer membuat estimasi yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai sumber daya, biaya dan jadwal. Estimasi dibuat dengan sebuah kerangka waktu yang terbatas pada awal sebuah proyek perangkat lunak dan seharusnya diperbarui secara teratur selagi proyek sedang berjalan. Tujuan perencanaan dicapai melalui suatu proses penemuan informasi yang menunjuk ke estimasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Aktivitas software project planning

1.Estimation (perkiraan) adalah aktivitas yang menjadi dasar bagi semua aktivitas perencanaan proyek yang lain dan perencanaan proyek memberikan sebuah peta jalan bagi suksesnya rekayasa perangkat lunak, maka tanpa estimasi kita tidak dapat berjalan dengan baik. Estimasi sumber daya, biaya dan jadwal untuk usaha pengembangan perangkat lunak membutuhkan pengalaman, mengakses informasi histories yang baik, dan keberanian untuk melakukan pengukuran kuantitatif bila hanya data kualitatif saja yang ada. Estimasi membawa resiko yang inheren dan resiko inilah yang membawa kepada ketidakpastian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi estimasi adalah :
–    Project Complexity (kompleksitas proyek) berpengaruh kuat terhadap ketidapastian yang inheren dalam perencanaan. Tetapi kompleksitas merupakan pengukuran relatif yang dipengaruhi oleh kebiasaan dengan usaha yang sudah dilakukan pada masa sebelumnya.
–    Project Size (Ukuran Proyek). Bila ukuran bertmbah maka ketergantungan diantara berbagai elemen perangkat lunak akan meningkat dengan cepat. Dekomposisi masalah sebagai suatu pendekatan yang sangat penting dalam proses estimasi menjadi lebih sulit karena lagi karena elemen-elemen yang akan didekomposisimasih sangat berat.
–    Structural Uncertainty (ketidakpastian struktural). Bila metrik perangkat lunak yang komprehensif dapat diperoleh pada proyek yang telah lalu, maka estimasi dapat dilakukan dengan kepastian yang lebih tinggi. Jadwal dapat dibuat untuk menhindari kesulitan-kesuliatan yang terjadi di masa lalu, dan resiko keseluruhan dapat dikurangi.

2. Project  Schedule  atau  jadwal  proyek  dibuat  oleh  project  manager  untuk  mengatur  manusia  didalam  proyek  dan  menunjukkan  kepada  organisasi  bagaimana  pekerjaan  (proyek)  akan dilaksanakan.  Ini  adalah  suatu  alat  manajemen  proyek  yang  digunakan  untuk  melakukan  penjadwalan, mengatur  dan mengkoordinasi  bagian-bagian  pekerjaan  yang  ada  didalam  suatu  proyek. Project schedule berbentuk kalender yang dihubungkan dengan pekerjaan yang harus dikerjakan dan daftar resource yang dibutuhkan. Sebelum jadwal dibuat, WBS harus terlebih dahulu ada, jika tidak maka jadwal tersebut akan terkesan mengada-ada. Untuk  membuat  project  schedule,  ada  beberapa  software  yang  bisa  dijadikan  pilihan.  Pilihan software  yang  gratis  dan  open  source  antara  lain : Open Workbench,  dotProject,  netOffice  dan Tutos. Beberapa hal perlu diperhatikan ketika membuat project schedule, seperti :

  1.  Alokasi resource pada tiap pekerjaan, Resource  bisa  berupa  berbagai  hal  seperti  manusia,  barang,  peralatan  (komputer, proyektor,  dll),  tempat  (ruang  rapat)  atau  layanan  (seperti  training  atau  tim
    pendukung  out  source)  yang  dibutuhkan  dan  mungkin  ketersediaannya  terbatas. Bagaimanapun juga resource yang utama adalah manusia.
    Project  manager  akan  mengalokasikan  orang-orang tertentu  untuk  suatu pekerjaan.  Kemudian,  selama  pekerjaan  tersebut  berlangsung,  orang  tersebut  mungkin menjadi terlalu sibuk sehingga tidak bisa dialokasikan untuk pekerjaan lainnya. Perhatikan bahwa  pemilihan  pelaku  perlu  disesuaikan  dengan  kemampuan  dan  berbagai  hal  lain karena ada pekerjaan  yang dapat dilakukan oleh  siapa  saja,  tetapi umumnya pekerjaan hanya dapat dikerjakan oleh satu atau beberapa orang saja.
  2. Identifikasikan setiap ketergantungan,Sebuah pekerjaan disebut memiliki ketergantungan jika melibatkan aktivitas, resource atauwork  product  yang  dihasilkan  pekerjaan/aktivitas  lain.  Contoh:  test  plan  tidak  mungkindilaksanakan selama software belum diimplementasikan/ditulis, program baru dapat ditulis setelah class atau modul dibuat dan dideskripsikan pada tahapan desain.Tiap  pekerjaan  pada WBS  perlu  diberi  nomor, dengan  angka  tersebut  bergantung  padanomor pekerjaan syaratnya. Berikut ini adalah sedikit gambaran tentang bagaimana suatu pekerjaan menjadi tergantung pada pekerjaan lainnya.
  3. Buat jadwalnya, tiap  pekerjaan  juga  memiliki  jangka  waktu  pekerjaan.  Dengan  demikian  jadwal  bisa dibuat. contoh :
    Gambar 2

 

3. Risk  plan  adalah  daftar  resiko/masalah  yang  mungkin  terjadi  selama  proyek  berlangsung  dan bagaimana  menangani  terjadinya  resiko  tersebut.  Bagaimanapun  juga  ketidakpastian  adalah musuh  semua  rencana,  termasuk  rencana  proyek.  Terkadang  ada  saja  waktu-waktu  yang  tidak menyenangkan  bagi  proyek,  banyak  kesulitan  terjadi  misalnya  suatu  resource  tiba-tiba  tidak tersedia. Oleh karenanya risk plan adalah persiapan terbaik menghadapi ketidakpastian.

4. Quality management planning adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah proses pelaksanaan, dan proses proyek management itu sendiri.

Ada 6 (enam) lingkup dari pekerjaan proyek yang mana kualitas harus diuji dan diperiksa yaitu :

  • Kualitas dari penerangan dan keputusan dari klien
  • Kualitas dari proses disain
  • Kualitas Material dan komponen
  • Kualitas dari kumpulan proyek
  • Kualitas dari kegiatan management proyek
  • Management proyek sebagai rata rata dari peningkatan kualitas proyek

 

Referensi :

https://rpl07.wordpress.com/2007/06/20/software-project-planning-oleh-sabrina-5105-100-103/

https://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/

http://pemogramanajip.blogspot.co.id/2012/10/perencanaan-proyek-perangkat-lunak.html

https://anita8595.wordpress.com/2009/07/31/project-schedule-jadwal-proyek/

 

 

 

SOFTWARE DEVELOPMENT PROCESS

Hallo Sahabat Blog… Pada Postingan kali ini saya akan  membahas tentang Software Development Process

 

Apa itu Software Development??

Software Development merupakan Proses pengembangan suatu produk perangkat lunak atau software yang bertujuan untuk mengembangkan sistem dan memberikan panduan yang bertujuan untuk menyukseskan proyek pengembangan sistem melalui tahap demi tahap. Proses ini memiliki beberapa model yang masing-masing menjelaskan pendekatan terhadap berbagai tugas atau aktivitas yang terjadi selama proses tersebut.

software development process secara umumDalam pengembangan software terdapat beberapa model pengembangan yang dapat kita gunakan tergantung jenis proyek yang dikerjakan.  model-model pengembangan software tersebut adalah

  1. Model Waterfall

Waterfall merupakan salah satu metode dalam SDLC yang mempunyai ciri khas seperti pengerjaan setiap fase dalam watefall harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fase selanjutnya. Artinya proses ini akan fokus terhadap masing-masing fase yang dilakukan secara maksimal karena tidak adanya pengerjaan yang sifatnya paralel. 

Fase dalam Metode Waterfall
Tahapan-tahapan dari metode waterfall adalah sebagai berikut :

  • Requirement Analysis
    Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
  • System Design
    Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan  untuk  memberikan  gambaran  apa  yang  seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan  kebutuhan  hardware  dan  sistem  serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
  • Implementation
    Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah  menjadi  modul-modul  kecil  yang  nantinya  akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.
  • Integration Dan Testing
    Di  tahap  ini  dilakukan  penggabungan modul-modul  yang sudah  dibuat  dan  dilakukan  pengujian  ini  dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengandesainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.
  • Operation Dan Maintenance
    Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang  sudah  jadi  dijalankan  serta  dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki  kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah       sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

 

Related image

Kapan sebaiknya model waterfall digunakan?

Teori-teori menyimpulkan beberapa hal, yaitu:

  • Ketika semua persyaratan sudah dipahami dengan baik di awal pengembangan.
  • Definisi produk stabil dan tidak ada perubahan saat pengembangan untuk alasan apapun seperti perubahan eksternal, perubahan tujuan, perubahan anggaran atau perubahan teknologi. Untuk itu, teknologi yang digunakan pun harus sudah dipahami dengan baik.
  • Menghasilkan produk baru, atau versi baru dari produk yang sudah ada. Sebenarnya, jika menghasilkan versi baru maka sudah masuk incremental development, yang setiap tahapnya sama dengan Waterfall kemudian diulang-ulang.
  • Porting produk yang sudah ada ke dalam platform.

Kelebihan metode waterfall 

  • Proses menjadi lebih teratur, urutan proses pengerjaan menggunakan metode ini menjadi lebih teratur dari satu tahap ke tahap yang selanjutnya.
  • Dari sisi user juga lebih menguntungkan karena dapat merencanakan dan menyiapkan seluruh kebutuhan data dan proses yang akan dipperlukan.
  • Jadwal menjadi lebih menentu, jadwal setiap proses dapat ditentukan secara pasti. Sehingga dapat dilihat jelas target penyelesaian pengembangan program. Dengan adanya urutan yang pasti, dapat dilihat pula progress untuk setiap tahap secara pasti.

Kekurangan metode waterfall

  • Sifatnya kaku, sehingga susah melakukan perubahan di tengah proses.
  • Jika terdapat kekuarangan proses atau prosedur dari tahan sebelumnya, maka tahapan pengembangan harus dilakukan mulai dari awal. Hal ini akan memakan waktu yang cukup lama. Karena jika proses sebelumnya belum selesai sampai akhir, maka proses selanjutnya juga tidak dapat berjalan. Maka, jika terdapat kekuarangan dalam permintaan user, proses pengembangan harus dimulai dari awal.
  • Membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap di awal, tapi jarang konsumen bisa memberikan kebutuhan secara lengkap diawal.
  • Untuk menghindari pengulangan tahap dari awal, user harus memberikan seluruhh prosedur, data dan laporan yang diinginkan mulai dari tahap awal pengembangan. Tetapi di banyak kondisi, user sering melakukan permintaan si tahap pertengahan pengembangan sistem.
  • Dengan metode ini, maka development  harus dilakukan mulai dari tahap awal. Karena development  disesuaikan dengan design hassil user pada saat tahap awal pengembangan.

    Dengan demikian, Waterfall dianggap pendekatan yang lebih cocok digunakan untuk proyek pembuatan sistem baru. Tetapi salah satu kelemahan paling dasar adalah menyamakan pengembangan perangkat keras dengan perangkat lunak dengan meniadakan perubahan saat pengembangan. Padahal, dapat diketahui saat perangkat lunak dijalankan, dan perubahan-perubahan akan sering terjadi.

 

             2. Model V-Shape

V-Shape merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip    dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang. Dalam model V ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya.

Fase dalam metode V-Shape

Tahapan-tahapan dari metode V-shape adalah sebagai berikut :

  • Requirement Analysis Dan Acceptance Testing

Requirement Analysis sama seperti yang terdapat dalam model waterfall. Keluaran dari tahap ini adalah dokumentasi kebutuhan pengguna.

Acceptance Testing merupakan tahap yang akan mengkaji apakah dokumentasi yang dihasilkan tersebut dapat diterima oleh para pengguna atau tidak.

  • System Design Dan  System Testing

Dalam tahap ini analis sistem mulai merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan pengguna yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahap ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data, dan yang lain. Selain itu tahap ini juga menghasilkan contoh tampilan window dan juga dokumentasi teknik yang lain seperti Entity Diagram dan Data Dictionary.

  • Architecture Design Dan Integration Testing

Sering juga disebut High Level Design. Dasar dari pemilihan arsitektur yang akan digunakan berdasar kepada beberapa hal seperti: pemakaian kembali tiap modul, ketergantungan tabel dalam basis data, hubungan antar interface, detail teknologi yang dipakai.

  • Module Design Dan Unit Testing

Sering juga disebut sebagai Low Level Design. Perancangan dipecah menjadi modul-modul yang lebih kecil. Setiap modul tersebut diberi penjelasan yang cukup untuk memudahkan programmer melakukan coding. Tahap ini menghasilkan spesifikasi program seperti: fungsi dan logika tiap modul, pesan kesalahan, proses input-output untuk tiap modul, dan lain-lain.

  • Coding

Dalam tahap ini dilakukan pemrograman terhadap setiap modul yang sudah dibentuk.

Image result for penjelasan tentang model v shape

Kelebihan metode V-Shape

  • Bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan konsep V-Shape menggunakan bahasa formal. Contoh : dengan menggunakan objek model ataupun frame-frame
  • Meminimalisasikan kesalahan pada hasil akhir karena ada test pada setiap prosesnya
  • Penyesuaian yang cepat pada projek yang baru
  • Memudahkan dalam pembuatan dokumen projek
  • Biaya yang murah dalam perawatan dan modifikasinya
  • V-Shape sangat fleksibel. V-Shape mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method dan tool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan tailoring pada V-Shape agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah obsolete.
  •  V-Shape dikembangkan dan di-maintain oleh publik. User dari V-Shape berpartisipasi dalam change control board yang memproses semua change request terhadap V-Shape.

Kekurangan metode V-Shape 

  • Aktifitas V-Shape hanya difokuskan pada projectnya saja, bukan pada keseluruhan organisasi. V-Shape adalah proses model yang hanya dikerjakan sekali selama project saja, bukan keseluruhan organisasi.
  • Prosesnya hanya secara sementara. Ketika project selesai, jalannya proses model dihentikan. Tidak berlangsung untuk keseluruhan organisasi.
  • Metode yang ditawarkan terbatas. Sehingga kita tidak memiliki cara pandang dari metode yang lain. Kita tidak memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan jika ada tools lain yang lebih baik.
  • Toolnya tidak selengkap yang dibicarakan. SDE (Software Development Environment). Tidak ada tools untuk hardware di V-Shape. Tool yang dimaksud adalah “software yang mendukung pengembangan atau pemeliharaan / modifikasi dari system IT.
  • V-Shape adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.
  • V-Shape terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa activitas dalam V-Shape yang digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalam activitas tersebut dan apa yang tidak.

 

             3. Model Incremental

Incremental adalah model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara bertahap. dilain pihak ada mengartikan model incremental sebagai  perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan topdown.

Fase dalam Metode Incremental

Tahapan-tahapan dari metode incremental adalah sebagai berikut :

  • Requirment adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada incremental model adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.
  • Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis kebutuhan sebagai acuannya.
  • Architecture Design adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya.
  • Coding setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.
  • Test merupakan tahap pengujian dalam model ini.

Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berurutan. Setiap bagian yang sudah selesai dilakukan testing, dikirim ke pemakai untuk langsung dapat digunakan. Pada incremental model, tiga tahapan awal harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum sebelum tahap membangun tiap increment. Untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi pada incremental model, diperkenalkan model More Risky Incremental Model. Model ini menerapkan sistem kerja yang paralel. Setelah daftar kebutuhan didapatkan dari pemakai, tim spesifikasi membuat spesifikasi untuk modul pertama. Setelah spesifikasi pertama selesai, tim desain menindak lanjuti. Tim spesifikasi sebelumnya juga langsung membuat spesifikasi untuk model kedua, dan seterusnya. Jadi, tidak harus menunggu modul pertama selesai hingga dikirim ke user.

Kelebihan metode Incremental
  • Merupakan model dengan manajemen yang sederhana
  • Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji
  • Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,
  • Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal.
  • Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah masih dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena layanan dengan prioritas tertinggi diserahkan pertama dan increment berikutnya diintegrasikan dengannya, sangatlah penting bahwa layanan sistem yang paling penting mengalami pengujian yang ketat. Ini berarti bahwa pengguna akan memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada increment sistem yang paling bawah.
  • Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah memenuhi persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan.
 Kekurangan metode Incremental
  • Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
  • Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu mendapat perubahan selama proses rekayasa berlangsung
  • Harus Open Architecture
  • Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.

 

             4.  Model Prototype

Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan.

Beberapa model prototype adalah sebagai berikut :

  • Reusable prototype : Prototype yang akan ditransformasikan menjadi produk final.
  • Throwaway prototype : Prototype yang akan dibuang begitu selesai menjalankan maksudnya.
  • Input/output prototype : Prototype yang terbatas pada antar muka pengguna (user interface).
  • Processing prototype : Prototype yang meliputi perawatan file dasar dan proses-proses transaksi
  • System prototype : Prototype yang berupa model lengkap dari perangkat lunak.

Fase dalam Metode Prototype

Tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut :

  • Pengumpulan kebutuhan

developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan

  • Perancangan

perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.

  • Evaluasi prototype

klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.

Image result for gambar metode prototype

Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi. Prototype-prototype dibuat untuk memuaskan kebutuhan klien dan untuk memahami kebutuhan klien lebih baik. Prototype yang dibuat dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun software lebih cepat, namun tidak semua prototype bisa dimanfaatkan.

Kelebihan metode Prototype

  • Pemodelan membutuhkan partisipasi aktif dari end-user. Hal ini akan meningkatkan sikap dan dukungan pengguna untuk pengerjaan proyek. Sikap moral pengguna akan meningkat karena system berhubungan nyata dengan mereka.
  • Perubahan dan iterasi merupakan konsekuensi alami dari pengembangan system-sehingga end user memiliki keinginan untuk merubah pola pikirnya. Prototyping lebih baik menempatkan situasi alamiah ini karena mengasumsikan perubahan model melalui iterasi kedalam system yang dibutuhkan.
  • Prototyping adalah model aktif, tidak pasif, sehingga end user dapat melihat, merasakan, dan mengalaminya.
    Kesalahan yang terjadi dalam prototyping dapat dideteksi lebih dini
  • Prototyping dapat meningkatkan kreatifitas karena membolehkan adanya feedback dari end user. Hal ini akan memberikan solusi yang lebih baik.
  • Prototyping mempercepat beberapa fase hidup dari programmer.

Kekurangan metode Prototype

  • Prototyping memungkinkan terjadinya pengembalian terhadap kode, implementasi, dan perbaikan siklus hidup yang dugunakan untuk mendominasi sistem informasi.
  • Prototyping tidak menolak kebutuhan dari fase analisis sistem. Prototype hanya dapat memecahkan masalah yang salah dan memberi kesempatan sebagai sistem pengembangan konvensional.
    Prototyping dapat mengurangi kreatifitas perancangan.

 

             5. Model Spiral

Spiral  merupakan penggabungan ide pengembangan berulang (prototyping) dengan, aspek sistematis terkendali model air terjun (waterfall). Model spiral juga secara eksplisit meliputi manajemen resiko dalam pengembangan perangkat lunak. Mengidentifikasi risiko utama, baik teknis maupun manajerial, dan menentukan bagaimana untuk mengurangi risiko membantu menjaga proses pengembangan perangkat lunak di bawah kontrol.

Fase dalam metode Spiral

Tahapan-tahapan dari metode Spiral adalah sebagai berikut :

  • Communication

Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif antara developer dengan user/customer terutama mengenai kebutuhan dari customer.

  • Planning

Aktivitas perencanaan ini dibutuhkan untuk menentukan sumberdaya, perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk pengembangan software.

  • Analysis risk

Aktivitas analisis resiko ini dijalankan untuk menganalisis baik resiko secara teknikal maupun secara manajerial. Tahap inilah yang mungkin tidak ada pada model proses yang juga menggunakan metode iterasi, tetapi hanya dilakukan pada spiral model.

  • Engineering

Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun 1 atau lebih representasi dari aplikasi secara teknikal.

  • Construction & Release

Aktivitas yang dibutuhkan untuk develop software, testing, instalasi dan penyediaan user/costumer support seperti training penggunaan software serta dokumentasi seperti buku manual penggunaan software.

  • Customer evaluation

Aktivitas yang dibutuhkan untuk mendapatkan feedback dari user/customer berdasarkan evaluasi mereka selama representasi software pada tahap engineering maupun pada implementasi selama instalasi software pada tahap construction and release.Image result for gambar metode SPIRAL

 

Kelebihan metode Spiral

  • Setiap tahap pengerjaan dibuat prototyping sehingga kekurangan dan apa yang diharapkan oleh client dapat diperjelas dan juga dapat menjadi acuan untuk client dalam mencari kekurangan kebutuhan.
  • Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
  • Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
  • Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.
  • Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
  • Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif.
  • Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.


Kekurangan metode Spiral

  • Banyak konsumen (Client) tidak percaya bahwa pendekatan secara evolusioner dapat dikontrol oleh kedua pihak. Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh konsumen dan developer.
  • Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses.
  • Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif baru.
  • Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
  • Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute.

Referensi

http://software-indo.com/software-development-process-394.html

https://rifkanisa19.wordpress.com/2014/08/23/macam-macam-model-pengembangan-software/

http://ayip7shortcutsharing.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-model-v-keuntungan-model-v.html

http://artikelsayasaja.blogspot.co.id/2011/09/incremental-model-adalah-model.html

http://www.markijar.com/2015/04/kelebihan-dan-kekurangan-model-proses.html

 

Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda terhadap titik acuan atau titik asal tertentu. Jadi, bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap suatu titik acuan , maka benda tersebut dikatakan sedang bergerak. Jenis gerak dari suatu benda ditentukan oleh bentuk lintasannya. Lintasan adalah titik-titik yang dilalui oleh suatu benda ketika bergerak.

Pada artikel ini saya akan membahas tentang gerak lurus. Gerak lurus adalah gerak yang lintasannya lurus. Gerak lurus ada dua macam yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).

A. Pengertian Gerak Lurus Beraturan

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus dimana dalam setaip selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama.

Pada gerak lurus beraturan kecepatan yang dimiliki benda tetap ( v = tetap ) sedangkan percepatannya sama dengan nol ( a = 0 )

Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Kecepatan tetap yaitu benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama. Misalnya sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 75 km/jsm atau 1,25km/menit, berarti setiap menit mobil itu menempuh jarak 1,25 km. Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan pada gerak lurus beraturan dapat diganti dengan kata kelajuan. Dengan demikian, dapat juga kita definisikan, gerak lurus beraturan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kelajuan tetap.

Rumus GLB yaitu :

V = s/t

Dimana :    v = kecepatan (m/s)

s = jarak tempuh (m)

t = waktu tempuh (s)

B. Pengertian Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus dimana kecepatannya selalu mengalami perubahan yang sama tiap sekon.

Pada gerak lurus berubah beraturan percepatan yang dimiliki benda adalah tetap, sedangkan kecepatannya berubah beraturan.

Gerak lurus berubah beraturan ada dua macam yaitu :

  1. GLBB dipercepat
  2. GLBB diperlambat

Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat apabila kecepatannya makin lama bertambah besar, sedangkan sebuah benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan diperlambat apabila kecepatannya makin lama berkurang sehingga pada suatu saat benda itu menjadi diam (berhenti bergerak).

Rumus GLBB ada 3, yaitu :
Rumus GLBB
clip_image002[1]
clip_image002[3]

Keterangan :
Vt = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m/s)
V0 = kecepatan awal (m/s)
a    = percepatan (m/s2)
t    = selang waktu (s)
s    = jarak tempuh (m)

C. Contoh Gerak Lurus Beraturan dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Mobil melaju lurus dengan speedometer menunjuk angka yang tetap
  • Pada ketinggian tertentu, gaya-gaya yang bekerja pada pesawat berada dalam keseimbangan. Pada saat itu pesawat bergerak lurus dengan kecepatan tetap dan kita di dalam pesawat merasa seolah-olah pesawat diam.
  • Gerak jatuh penerjun. Penerjun terjun bebas tanpa membuka parasutnya. Secara pendekatan kita dapat mengabaikan hambatan angin yang bekerja pada penerjun, dan penerjun mengalami gerak lurus beraturan dipercepat. Saat penerjun membuka payungnya, pada ketinggian tertentu diatas tanah, gaya-gaya yang bekerja pada penerjun dan parasutnya mencapai keseimbangan, dan penerjun jatuh dengan kelajuan tetap

D. Contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Mobil dipercepat dengan menekan pedal gas. Jarak antara dua kedudukan mobil dalam selang waktu yang sama berkurang secara tetap.
  • Mobil yang diperlambat dengan menekan pedal rem. Jarak antara dua kedudukan mobil dalam selang waktu yang sama berkurang secara tetap.
  • Gerak buah kelapa yang jatuh bebas dari tangkainya. Ini mirip dengan dengan gerak bola biliar yang dijatuhkan. Jarak antar adua kedudukan bola biliar yang berdekatan bertambah secara tetap.
  • Gerak anak kecil meluncur dari puncak seluncuran, yang mirip dengan gerak bola yang meluncur dari puncak bidang miring.
  • Gerak batu yang dilempar vertical keatas. Pada saat batu naik kecepatan batu berkurang secara tetap (gerak lurus diperlambat beraturan), dan pada saat turun batu bergerak jatuh bebas (gerak lurus dipercepat beraturan)
  • Gerak atlet terjun paying yang baru saja keluar dari pesawat terbang, mirip dengan gerak bola yang dijatuhkan lurus kebawah.

KULTUM MENTORING AGAMA ISLAM “TAULADAN RASULULLAH SAW”

Penyaji    : Windias Friliani

Tempat    : Mushola Gedung Tokong Nanas Lantai 3

Tanggal    : 7 November 2015

Pukul        : 16.00 – 18.00 WIB

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat illahi robbi yang telah melimpahkan karunia kepada kita berupa kesehatan jasmani maupun rohani sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam kegiatan mentoring agama islam.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan kultum dengan tema “Tauladan Rasulullah SAW” .

Teman-Teman yang berbahagia…

Rasulullah SAW, adalah teladan hidup atau idola utama bagi umat Islam. Pasalnya, dalam diri Rasulullah SAW, terdapat keteladanan nyata yang dapat memancarkan cahaya hidayah. Menerangi kehidupan umat manusia menuju cahaya kebenaran dan kemenangan. Sungguh, pribadi Rasulullah sangat menggagumkan dan penuh pesona. Hal ini disebabkan karena keteladanan indah yang menghiasi hidupnya. Oleh karena itu kita harus mempelajari sejarah panjang kehidupan Rasulullah dan berusaha menemukan mutiara indah yang penuh pesona dari kepribadiannya. Yang terpenting lagi bagaimana kita mampu menerapkan nilai-nilai keteladanan Rasulullah dalam kehidupan kita.

Kenapa kita harus menjadikan Rasulullah sebagai teladan hidup dan harus mempelajari kisah hidupnya? Amru Khalid dalam bukunya, “Jejak Sang Junjungan” mengatakan, “ Salah satu alasan yang mendorong kita mempelajari perjalanan Nabi SAW adalah dalam rangka mengambil keteladanan. Seorang tak akan mendapatkan teladan paling lengkap dan sempurna, selain dari diri Beliau. Hal itu karena Allah Swt telah memberikan kepada Beliau- selama 23 tahun kenabiaannya- segala sesuatu yang dibutuhkan umat manusia hingga hari kiamat.

Banyak orang yang telah mengetahui kepribadian Rasulullah Saw, dan perintah untuk meneladani kepribadiannya itu. Namun tidak banyak orang yang mampu mengaplikasikan nilai nilai keteladanan Rasulullah Saw, dalam kehidupan nyata. Makanya, kita harus memahami makna yang terkandung dalam QS. Al Ahzab 21 “Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah Saw, itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”

Berdasarkan ayat ini, ada tiga syarat yang harus dimiliki seseorang agar sanggup menjadikan Rasululllah Saw sebagai teladan hidup :

  • Mengharapkan pertemuan dengan Allah SWT. Pertemuan yang bermakna dan penuh bahagia adalah ketika seseorang bertemu dengan Khaliknya.
  • Orang yang juga sanggup menjadikan Rasulullah SAW, sebagai teladan hidup adalah orang-orang yang meyakini dengan kedatangan hari akhir.
  • Banyak berdzikir kepada Allah SWT. Hal ini merupakan syarat berikutnya yang harus dimiliki seseorang, agar mampu menjadikan Rasulullah Saw, sebagai teladan hidup. Dzikir adalah amalan batin yang menghubungkan dirinya (jiwa dan raga) dengan Sang Khalik. Dengan berdzikir seseorang hamba akan merasakan kedekatan dan dekapan Tuhannya dengan penuh mesra.

Orang yang banyak berdzikir pada Allah SWT, berdzikir dengan senandung iman, nyanyian kecintaan dan lantunan kerinduan yang menggetarkan jiwa maka membuat suasana indah mempesona. Melalui dzikir seorang hamba dapat menyebut dan menyapa Khaliknya dengan sapaan yang penuh syahdu dan membahagiakan

Rasulullah Muhammad SAW sebagai Uswatun Hasanah
Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik. Panutan dan teladan umat Islam adalah Nabi Muhammad SAW. seorang laki-laki pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar yaitu Agama Islam. Oleh sebab itu, kita sebagai umat muslim wajib meniru dan mencontoh kepribadian beliau yang mulia. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam al-Quran surat Al Ahzab ayat 21 yang Artinya “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.

Untuk dapat meneladani akhlak dan sifat Rasulullah SAW harus banyak belajar dari Al-Qur’an dan Al Hadits. Karena setiap ayat dalam Al-Quran selalu Beliau menjalankannya terlebih dahulu sebelum menyampaikannya kepada umatnya. salah satu contoh saja yaitu tentang kejujuran dan amanah atau dapat dipercayanya nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW mempunyai sifat yang baik yaitu :

1). Siddiq
Siddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (kidzib) Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong. Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.

2). Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT maupun kepada umatnya.

3). Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan (kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup- tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalah secara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT.

4). Fathonah
Fathonah artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat baladah atau bodoh. Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT maka sangat tidak mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa menyampaikan wahyu Allah.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga memberikan manfaat untuk teman-teman. Atas segala kekurangan saya mohon maaf. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.